Masa prapaskah
Berlangsung selama empat puluh hari
memiliki dua makna pokok:
1. Untuk mempersiapkan para calon baptis
dan bagi yang sudah dibaptis untuk mengenangkan pembaptisan yang sudah
diterima.
2. Membina semangat tobat kaum beriman
untuk lebih mendengarkan Sabda Allah dan
berdoa sehingga siap merayakan misteri paskah.
Suasana Masa Prapaskah:
1. Sebaiknya diwarnai semangat doa dan
mati raga sebagai bentuk tobat atau retret Agung.
2. Puasa dan patang serta pertobatan
diwujudkan secara nyata baik secara pribadi, keluarga, kelompok maupun
kebersamaan umat beriman.
3. Devosi jalan salib pada hari jumat
sangat diajurkan.
4. Setelah doa jalan salib diadakan misa
kudus di gereja, misa kudus tersebut harus dimulai sejak awal.
Petunjuk Liturgis:
1. Warna liturgi selama masa prapaskah
ialah ungu.
2. Nyanyian selama Minggu prapaskah I sampai
degan minggu prapaskah IV bernuansa tobat.
3. Nyanyian pada Minggu Prapaskah V
hingga pekan suci bernuasa sengsara Tuhan.
4. Penyelubungan salib dan patung
dimulai pada hari Minggu prapaskah V, untuk salib dilepas pada hari Jumat Agung,
sedangkan untuk patung dan lukisan utama dibuka menjelang malam paskah.
Dekorasi dan alat musik gereja selama masa prapaskah
1. Dekorasi altar tidak mengunakan
bunga.
2. Alat musik hanya digunakan digunakan sejauh untuk
mendukung nyanyian
3. Hanya khusus hari Minggu Prapaskah IV
(Minggu Laetare atau Suka cita) altar boleh dihias dengan bunga dan orgel serta
alat musik lain boleh digunakan
Pax et Bonum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar